Penyakit pada Ayam

NEWCASTLE DISEASE

Newcastle Disease (ND) atau tetelo adalah penyakit infeksius menular yang sampai sekarang masih merupakan penyakit yang menimbulkan kematian yang tinggi pada ternak ayam, baik ras maupun kampung. Newcastle Disease pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1926 dan saat ini penyakit ini telah tersebar secara luas dibeberapa bagian dunia. Kerugian yang ditimbulkan penyakit ini adalah kematian yang tinggi, penurunan produksi dan kualitas telur serta pertumbuhan terhambat.

Penyebab penyakit

Newcastle Disease disebabkan oleh virus golongan Paramyxo. Virus ini mudah dibunuh dengan desinfektan sedangkan dikandang tanpa sinar matahari virus dapat ttahan berminggu-minggu. Masa inkubasi di Indonesia 2-4 hari. Infeksi virus yang tidak menyebabkan kematian akan menimbulkan kekebalan selama 6-12 bulan demikian juga kekebalan dari vaksinasi.

Gejala penyakit

Gejala penyakit yang timbul bermacam-macam seperti: batuk, ngorok, megap-megap, nafsu makan hilang, minum lebih banyak, berkumpul pada tempat yang hangat, satu sampai dua hari setelah gejala diatas akan muncul gangguan saraf seperti kaki lumpuh dan leher terpuntir, angka kematian sangat tinggi dan produksi telur turun mencapai 0% pada ayam petelur

Penularan penyakit

Penularan dapat secara langsung lewat kontak ayam sakit, melalui alat-alat yang terkontaminasi, melalui udara, binatang peliharaan dan hewan liar

Pengobatan dan pengendalian penyakit

Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ND. Untuk mengurangi kematian, dapat diberikan penerangan tambahan, perbaiki alas kandang, peternakan dikelola sehingga ayam merasa nyaman seperti jumlah ayam yang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan menerapkan sistem all in all out

INFECTIOUS BRONCHITIS

Infectious Bronchitis (IB) adalah penyakit yang sangat menular disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebabkan gangguan pernapasan ayam dan pada ayam petelur dapat mengakibatkan penurunan produksi dan kualitas telur. Pada ayam muda yang mampu sembuh dari penyakit ini pertumbuhannya menjadi terhambat

Penyebab penyakit

Infectious Bronchitis disebabkan oleh Corona virus dan mempunyai 8 serotipe. Kekebalan silang antar serotipe tidak mampu melindungi tubuh ayam terhadap infeksi  sehingga harus menggunakan vaksin dari serotipe virus yang ada didaerah dimana akan dilakukan vaksinasi

Gejala penyakit

Penyakit menular dengan sangat cepat, dalam waktu 2-3 hari sebagian atau seluruh dalam satu kandang bisa menjadi sakit. Gangguan yang dapat dilihat antara lain: keluar lendir dari hidung, sesak napas, ada suara ngorok, nafsu makan dan minum menurun, pada kasus IB dengan komplikasi bakteri E. coli akan memperparah keadaan

Penularan penyakit

Masa inkubasi IB 18-36 jam dan merupakan penyakit paling menular diantara penyakit unggas lainnya. Penyakit menular melalui virus yang keluar bersama partikel lendir saluran napas dan terhirup oleh ayam sehat sedangkan secara tidak langsung lewat petugas kandang, peralatan kandang dan hewan lain yang terkontaminasi virus

Pengobatan dan pengendalian penyakit

Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit IB usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan vitamin untuk merangsang nafsu makan, memberikan pemanasan tambahan pada kandang, melakukan sanitasi kandang dan lingkungan secara teratur dan terutama melaksanakan vaksinasi IB sesuai jadwal

INFECTIOUS BURSAL DISEASE (IBD)

Infectious Bursal Disease atau disebut juga Gumboro adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus dan meninmbulkan gangguan pada organ tubuh pembentuk kekebalan terutama bursa fabricius sehingga ayam lebih mudah terserang penyakit. Saat ini Gumboro sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada ayam dewasa kerugian ekonomi yang tidak begitu berarti, tetapi pada anak ayam kerusakan bursa fabricius menyebabkan penghambatan dalam pembentukkan faktor imunitas tubuh sehingga anak ayam lebih rentan terserang penyakit

Penyebab penyakit

Gumboro disebabkan oleh virus golongan Reovirus, bersifat infektif dan mampu bertahan hidup lebih dari 3 bulan

Gejala penyakit

Gejala sering kronis tetapi kadang akut, gejala yang muncul seperti: hilangnya nafsu makan, inkoordinasi gerak, radang disekitar dubur, diare encer, gemetar. Penyakit sering menyerang ayam pedaging umur 3-6 minggu. Pada ayam petelur dering menyerang ayam umur kurang dari 12 minggu

Penularan penyakit

Pada umumnya Gumboro menular secara langsung dari feses atau bahan muntahan yang mengandung virus aktif juga penularan tidak langsung melalui makanan, minuman atau peralatan kandang yang tercemar

Pengendalian Penyakit

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Gumboro. Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengusahakan kondisi badan cepat membaik seperti memberikan vitamin minum dan memberikan penerangan tambahan di kandang. Vaksinasi secara teratur dan melakukan sanitasi kandang

LIMFOID LEUKOSIS

Limfoid leukosis atau visceral lymphomatosis adalah salah satu penyakit tumor yang termasuk dalam leukosis kompleks atau limfoid sarcoma. Penyakit ini merupakan penyakit infeksius/menular tetapi tingkat penularannya rendah. Seringkali terjadi sporadik terutama pada ayam umur 12-16 minggu sehingga jarang dijumpai pada broiler

Penyebab penyakit

Limfoid leukosis disebabkan oleh virus Retro yang bersifat menggertak pembentukkan tumor dalam tubuh ayam. Vitus menggertak pembentukkan antibodi yang dapat diturunkan pada anaknya sampai umur 4-7 minggu

Gejala penyakit

Masa inkubasi selama 4 bulan karena itu penyakit ini jarang ditemukan pada ayam umur dibawah 4 bulan. Gangguan yang muncul adalah: penurunan nafsu makan sehingga ayam menjadi kurus dan lemah, rongga perut membesar, pial dan jengger pucat sampai kebiruan

Penularan penyakit

Penularan terjadi secara horizontal dan vertikal. Secara vertikal adalah melalui telur sedangkan horizontal terjadi secara langsung dan tidak langsung. Virus dikeluarkan oleh ayam sakit melalui tinja dan air liur

Pengendalian penyakit

Pencegahan untuk penyakit ini adalah dengan membeli ayam galur Specific Pathogenic Free dan memeliharanya pada kandang serta lingkungan yang bebas virus

FOWL POX

Fowl pox atau penyakit cacar yang menyerang unggas khususnya ayam. Penyakit ini ditemukan sejalan dengan dimulainya usaha peternakan ayam. Terdapat dua bentuk cacar yaitu basah dan kering. Pada bentuk kering angka kesakitan dan kematian rendah (1-2%), tetapi pada bentuk basah angka kematian mencapai 5%

Penyebab penyakit

Penyakit disebabkan oleh virus Avipox dan masing-masing bangsa unggas disebabkan oleh strain virus yang berbeda, tetapi dapat membentuk kekebalan silang. Virus ini bersifat imunogenik sehingga kekebalan yang ditimbulkannya lama. Virus ini dapat tumbuh dan berkembang biak dalam sel-sel kulit dan sel selaput lendir. Pada keadaan kering misalnya dalam keropeng yang terlepas dapat tahan hidup selama 3-4 tahun

Gejala penyakit

Terdapat 2 bentuk gejala fowl pox yaitu bentuk kering yang ditandai dengan pembentukan bungkul-bungkul kecil berwarna keabu-abuan. Bungkul-bungkul ini kelihatan jelas pada kulit yang tidak berbulu. Bungkul lama kelamaan membesar, pecah dan membentuk keropeng. Pada bentuk basah akan ditemukan bungkul kecil berwarna putih didaerah mukosa saluran napas dan saluran pencernaan. Bungkul-bungkul tersebut menjadi besar dan warnanya menjadi kekuningan. Terbentuk masa seperti keju sehingga disebut bantuk difterik. Pembentukan bungkul pada saluran pernapasan akan menyebabkan sesak napas

Penularan penyakit

Masa inkubasi 6-14 hari. Penularan penyakit berlangsung 2-3 minggu. Penyakit menular secara kontak langsung dari ayam sakit ke ayam sehat. Virus masuk kedalam tubuh melalui kulit yang luka. Keropeng luka yang mengandung virus merupakan sumber penularan bagi ayam sehat, baik secara langsung maupun tidak langsung

Pengendalian Penyakit

Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan fowl pox terutama bentuk basah. Usaha yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan infeksi sekunder dengan pemberian antiseptik dan antibiotik.

Vaksinasi secara teratur, dianjurkan pada ayam umur 10 minggu, menjada sanitasi kandang dan lingkungan dan manajemen peternakan yang baik.

PENYAKIT MAREK

Penyakit Marek disebut juga Fowl disease dan merupakan penyakit yang sangat menular. Sering menyerang ayam umur antara 8-24 minggu tetapi dapat juga menyerang ayam yang lebih muda maupun lebih tua. Ayam yang telah sembuh dari penyakit bisa membawa penyakit bagi yang lain

Penyebab penyakit

Marek disebabkan oleh Herpes virus dan mempunyai virulensi yang berbeda-beda, bervariasi dari yang tidak ganas hingga ganas. Kekebalan didapat dari vaksinasi atau infeksi alam

Gejala penyakit

Terdapat 2 macam tipe serangan Marek yaitu tipe Klasik dan tipe akut. Marek tipe klasik angka kematiannya rendah, kerusakan hanya terbatas pada susunan saraf tepi menyebabkan kelumpuhan pada kai dan sayap. Kelumpuhan bisa terjadi pada salah satu kaki dan sayap atau keduanya. Kematian terjadi beberapa hari atau minggu setelah gejala tersebut muncul

Penularan penyakit

Masa inkubasi bervariasi antara 3-4 minggu untuk virus yang ganas dan beberapa bulan untuk virus yang kurang ganas. Kantung bulu yang mengandung virus menjadi sumber penularan yang utama. Penularan terjadi secara kontak langsung dan tidak langsung. Secara langsung terjadi jika epitel mengandung virus terisap atau termakan ayam sehat. Kontak tidak langsung terjadi jika epitel masuk kedalam makanan/minuman dan termakan ayam

Pengendalian Penyakit

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Marek. Ayam sakit tidak produktif untuk diperlihara. Pencegahan dengan memilih ayam dari breeder yang telah melakukan vaksinasi pada DOC.

PULLORUM

Penyakit Pullorum disebut juga berak kapur. Pullorum adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri. Kerugian akibat penyakit ini adalah penurunan produksi telur, penurunan produksi telur, kematian embrio dan gangguan pertumbuhan

Penyebab penyakit

Pullorum disebabkan oleh Salmonella pullorum yaitu bakteri Gram negatif, berbentuk batang dan tidak berspora

Gejala penyakit

Anak ayam dari telur yang tertular sering didapatkan mati pada hari ke-18 atau 19 masa inkubasi. Anak ayam yang berhasil menetas akan segera mati setelah menetas. Gejala klinis bervariasi tergantung umur ayam, rangkaian pengobatan dan jumlah bakeri yang masuk dalam tubuh. Pada umumnya kematian mulai meningkat sejak hari ke-4 setelah infeksi kemudian menurun pada hari ke-9. Anak ayam yang mati setelah menetas tidak menunjukkan gejala Pullorum. Pada anak ayam gejalanya:n gantuk, nafsu makan hilang, diare warna putih atau cokelat kehijauan. Terdapat kotoran putih seperti pasta yang menempel di sekitar lubang pantat. Pada ayam dewasa gejalanya sukar terlihat tetapi kadang tampak nafsu makan hilang, ayam lemah, produksi telur menurun, daya tetas menurun, jengger pucat dan mencret

Penularan penyakit

Pullorum adalah penyakit yang sangat menular. Masa inkubasi berkisar antara 1 minggu. Penularan terjadi secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal melalui telur yang dihasilkan oleh induk yang menderita Pullorum. Secara horizontal bisa terjadi secara langsung dan tidak langsung

Pengendalian Penyakit

Pullorum termasuk penyakit yang sulit disembuhkan pada suatu peternakan yang telah terserang. Untuk itu tindakan terbaik adalah dengan pencegahan. Pada pembibitan, setiap jangka waktu tertentu harus dilakukan ters terhadap Pullorum untuk mengetahui adanya pembawa penyakit. Ayam yang positif sebagai pembawa penyakit Pullorum harus dimusnahkan. Pengobatan tidak ada yang memberikan hasil memuaskan, tetapi pemberian antibiotik dapat menekan kematian akibat Pullorum. Pencegahan dengan melaksanakan sanitasi kandang dan lingkungan, peternakan dikelola dengan baik, populasi ayam dalam satu kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan melaksanakan sistem all in all out.

Sterilisasi pada Anjing

Anjing merupakan hewan yang paling banyak dipelihara orang dan yang pertama kali didomestikasi dalam kehidupan manusia. Anjing dapat dijadikan sahabat manusia dan dapat membantu memudahkan cara hidup manusia sejak jaman purbakala. Anjing termasuk golongan hewan multipara (beranak banyak), oleh karena itu apabila manusia tidak melakukan usaha pembatasan kelahiran maka akan terjadi ketidakseimbangan karena keterbatasan daya tampung, ketersediaan makanan dan keterbatasan lainnya. Banyak hewan yang kelestariannya bergantung pada campur tangan manusia. Hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan ayam serta ikan yang tanpa campur tangan manusia produknya tidak akan mencukupi kebutuhan manusia. Lain halnya dengan anjing yang tanpa campur tangan manusia akan berkembangbiak tanpa terkendali. Apabila ini terjadi alih-alih menjadi sahabat manusia, melainkan menjadi hama dan musuh manusia baik dalam persaingan kebutuhan makanan maupun pengendalian penyakit yang mungkin dibawa anjing. Baca lanjutannya ….

Jenis pelayanan rumah sakit hewan

Adapun jenis pelayanan yang dijalankan oleh Rumah Sakit Hewan diantaranya:

Pengobatan Hewan Sakit

Petugas medis melakukan pemeriksaan klinis pasien anjing

Masyarakat kota Kupang dan sekitarnya dapat membawa hewan dengan keluhan sakit ke Rumah Sakit Hewan untuk mendapat pelayanan pengobatan sesuai hasil pemeriksaan dan diagnosa oleh tim medis. Hewan yang dapat ditangani adalah ternak kecil, unggas dan hewan kesayangan

Vaksinasi

Vaksinasi pada anjing

Untuk mencegah kejadian penyakit pada hewan maka disarankan kepada pemilik hewan untuk melakukan vaksinasi berkala pada hewan. Vaksinasi sangant direkomendasikan karena diketahui ada penyakit-penyakit tertentu yang tidak bisa diobati karena ganasnya kuman penyebab sakit dan belum tersedianya obat khususnya untuk penyakit penyebab virus

Penitipan Hewan Sehat

Bagi pemilik hewan yang membutuhkan jasa penitipan hewan, Rumah Sakit Hewan menyediakan jasa penitipan hewan kesayangan. Penitipan bisa selama hari kerja dan diluar hari kerja

Grooming

Grooming hewan kesayangan

Hewan kesayangan berhak untuk hidup nyaman dan sejahtera dilingkungan yang bersih dan sehat. Untuk menunjang kebersihan tubuhnya maka disarankan hewan mendapat perawatan bagian-bagian tubuh secara rutin, contohnya kebersihan bulu, kulit, rongga mulut, mata dan telinga serta kuku kaki. Rumah sakit hewan mendukung perawatan tersebut dengan menyediakan jasa grooming agar hewan kesayangan selalu dalam kondisi bersih sehingga meminimalisir penularan penyakit yang didapat dari lingkungan.

House Call

Pelayanan House call merupakan pelayanan bersifat aktif dimana pemilik hewan yang tidak mampu membawa hewan yang membutuhkan pelayanan pengobatan dan vaksinasi ke rumah sakit hewan dapat meminta petugas medis dan paramedis ke lokasi rumah untuk mendapatkan pelayanan tersebut. Hewan yang diminta dilayani di rumah biasanya adalah ternak besar (sapi), ternak kecil (babi dan kambing) atau bisa juga hewan kesayangan. Masyarakat dapat menghubungi nomor kontak medis disini klik disini

PENYAKIT PADA AYAM

NEWCASTLE DISEASE

Newcastle Disease (ND) atau tetelo adalah penyakit infeksius menular yang sampai sekarang masih merupakan penyakit yang menimbulkan kematian yang tinggi pada ternak ayam, baik ras maupun kampung. Newcastle Disease pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1926 dan saat ini penyakit ini telah tersebar secara luas dibeberapa bagian dunia. Kerugian yang ditimbulkan penyakit ini adalah kematian yang tinggi, penurunan produksi dan kualitas telur serta pertumbuhan terhambat.

Penyebab penyakit

Newcastle Disease disebabkan oleh virus golongan Paramyxo. Virus ini mudah dibunuh dengan desinfektan sedangkan dikandang tanpa sinar matahari virus dapat ttahan berminggu-minggu. Masa inkubasi di Indonesia 2-4 hari. Infeksi virus yang tidak menyebabkan kematian akan menimbulkan kekebalan selama 6-12 bulan demikian juga kekebalan dari vaksinasi.

Gejala penyakit

Gejala penyakit yang timbul bermacam-macam seperti: batuk, ngorok, megap-megap, nafsu makan hilang, minum lebih banyak, berkumpul pada tempat yang hangat, satu sampai dua hari setelah gejala diatas akan muncul gangguan saraf seperti kaki lumpuh dan leher terpuntir, angka kematian sangat tinggi dan produksi telur turun mencapai 0% pada ayam petelur

Penularan penyakit

Penularan dapat secara langsung lewat kontak ayam sakit, melalui alat-alat yang terkontaminasi, melalui udara, binatang peliharaan dan hewan liar

Pengobatan dan pengendalian penyakit

Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ND. Untuk mengurangi kematian, dapat diberikan penerangan tambahan, perbaiki alas kandang, peternakan dikelola sehingga ayam merasa nyaman seperti jumlah ayam yang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan menerapkan sistem all in all out

INFECTIOUS BRONCHITIS

Infectious Bronchitis (IB) adalah penyakit yang sangat menular disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebabkan gangguan pernapasan ayam dan pada ayam petelur dapat mengakibatkan penurunan produksi dan kualitas telur. Pada ayam muda yang mampu sembuh dari penyakit ini pertumbuhannya menjadi terhambat

Penyebab penyakit

Infectious Bronchitis disebabkan oleh Corona virus dan mempunyai 8 serotipe. Kekebalan silang antar serotipe tidak mampu melindungi tubuh ayam terhadap infeksi  sehingga harus menggunakan vaksin dari serotipe virus yang ada didaerah dimana akan dilakukan vaksinasi

Gejala penyakit

Penyakit menular dengan sangat cepat, dalam waktu 2-3 hari sebagian atau seluruh dalam satu kandang bisa menjadi sakit. Gangguan yang dapat dilihat antara lain: keluar lendir dari hidung, sesak napas, ada suara ngorok, nafsu makan dan minum menurun, pada kasus IB dengan komplikasi bakteri E. coli akan memperparah keadaan

Penularan penyakit

Masa inkubasi IB 18-36 jam dan merupakan penyakit paling menular diantara penyakit unggas lainnya. Penyakit menular melalui virus yang keluar bersama partikel lendir saluran napas dan terhirup oleh ayam sehat sedangkan secara tidak langsung lewat petugas kandang, peralatan kandang dan hewan lain yang terkontaminasi virus

Pengobatan dan pengendalian penyakit

Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit IB usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan vitamin untuk merangsang nafsu makan, memberikan pemanasan tambahan pada kandang, melakukan sanitasi kandang dan lingkungan secara teratur dan terutama melaksanakan vaksinasi IB sesuai jadwal

INFECTIOUS BURSAL DISEASE (IBD)

Infectious Bursal Disease atau disebut juga Gumboro adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus dan meninmbulkan gangguan pada organ tubuh pembentuk kekebalan terutama bursa fabricius sehingga ayam lebih mudah terserang penyakit. Saat ini Gumboro sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada ayam dewasa kerugian ekonomi yang tidak begitu berarti, tetapi pada anak ayam kerusakan bursa fabricius menyebabkan penghambatan dalam pembentukkan faktor imunitas tubuh sehingga anak ayam lebih rentan terserang penyakit

Penyebab penyakit

Gumboro disebabkan oleh virus golongan Reovirus, bersifat infektif dan mampu bertahan hidup lebih dari 3 bulan

Gejala penyakit

Gejala sering kronis tetapi kadang akut, gejala yang muncul seperti: hilangnya nafsu makan, inkoordinasi gerak, radang disekitar dubur, diare encer, gemetar. Penyakit sering menyerang ayam pedaging umur 3-6 minggu. Pada ayam petelur dering menyerang ayam umur kurang dari 12 minggu

Penularan penyakit

Pada umumnya Gumboro menular secara langsung dari feses atau bahan muntahan yang mengandung virus aktif juga penularan tidak langsung melalui makanan, minuman atau peralatan kandang yang tercemar

Pengendalian Penyakit

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Gumboro. Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengusahakan kondisi badan cepat membaik seperti memberikan vitamin minum dan memberikan penerangan tambahan di kandang. Vaksinasi secara teratur dan melakukan sanitasi kandang

LIMFOID LEUKOSIS

Limfoid leukosis atau visceral lymphomatosis adalah salah satu penyakit tumor yang termasuk dalam leukosis kompleks atau limfoid sarcoma. Penyakit ini merupakan penyakit infeksius/menular tetapi tingkat penularannya rendah. Seringkali terjadi sporadik terutama pada ayam umur 12-16 minggu sehingga jarang dijumpai pada broiler

Penyebab penyakit

Limfoid leukosis disebabkan oleh virus Retro yang bersifat menggertak pembentukkan tumor dalam tubuh ayam. Vitus menggertak pembentukkan antibodi yang dapat diturunkan pada anaknya sampai umur 4-7 minggu

Gejala penyakit

Masa inkubasi selama 4 bulan karena itu penyakit ini jarang ditemukan pada ayam umur dibawah 4 bulan. Gangguan yang muncul adalah: penurunan nafsu makan sehingga ayam menjadi kurus dan lemah, rongga perut membesar, pial dan jengger pucat sampai kebiruan

Penularan penyakit

Penularan terjadi secara horizontal dan vertikal. Secara vertikal adalah melalui telur sedangkan horizontal terjadi secara langsung dan tidak langsung. Virus dikeluarkan oleh ayam sakit melalui tinja dan air liur

Pengendalian penyakit

Pencegahan untuk penyakit ini adalah dengan membeli ayam galur Specific Pathogenic Free dan memeliharanya pada kandang serta lingkungan yang bebas virus

FOWL POX

Fowl pox atau penyakit cacar yang menyerang unggas khususnya ayam. Penyakit ini ditemukan sejalan dengan dimulainya usaha peternakan ayam. Terdapat dua bentuk cacar yaitu basah dan kering. Pada bentuk kering angka kesakitan dan kematian rendah (1-2%), tetapi pada bentuk basah angka kematian mencapai 5%

Penyebab penyakit

Penyakit disebabkan oleh virus Avipox dan masing-masing bangsa unggas disebabkan oleh strain virus yang berbeda, tetapi dapat membentuk kekebalan silang. Virus ini bersifat imunogenik sehingga kekebalan yang ditimbulkannya lama. Virus ini dapat tumbuh dan berkembang biak dalam sel-sel kulit dan sel selaput lendir. Pada keadaan kering misalnya dalam keropeng yang terlepas dapat tahan hidup selama 3-4 tahun

Gejala penyakit

Terdapat 2 bentuk gejala fowl pox yaitu bentuk kering yang ditandai dengan pembentukan bungkul-bungkul kecil berwarna keabu-abuan. Bungkul-bungkul ini kelihatan jelas pada kulit yang tidak berbulu. Bungkul lama kelamaan membesar, pecah dan membentuk keropeng. Pada bentuk basah akan ditemukan bungkul kecil berwarna putih didaerah mukosa saluran napas dan saluran pencernaan. Bungkul-bungkul tersebut menjadi besar dan warnanya menjadi kekuningan. Terbentuk masa seperti keju sehingga disebut bantuk difterik. Pembentukan bungkul pada saluran pernapasan akan menyebabkan sesak napas

Penularan penyakit

Masa inkubasi 6-14 hari. Penularan penyakit berlangsung 2-3 minggu. Penyakit menular secara kontak langsung dari ayam sakit ke ayam sehat. Virus masuk kedalam tubuh melalui kulit yang luka. Keropeng luka yang mengandung virus merupakan sumber penularan bagi ayam sehat, baik secara langsung maupun tidak langsung

Pengendalian Penyakit

Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan fowl pox terutama bentuk basah. Usaha yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan infeksi sekunder dengan pemberian antiseptik dan antibiotik.

Vaksinasi secara teratur, dianjurkan pada ayam umur 10 minggu, menjada sanitasi kandang dan lingkungan dan manajemen peternakan yang baik.

PENYAKIT MAREK

Penyakit Marek disebut juga Fowl disease dan merupakan penyakit yang sangat menular. Sering menyerang ayam umur antara 8-24 minggu tetapi dapat juga menyerang ayam yang lebih muda maupun lebih tua. Ayam yang telah sembuh dari penyakit bisa membawa penyakit bagi yang lain

Penyebab penyakit

Marek disebabkan oleh Herpes virus dan mempunyai virulensi yang berbeda-beda, bervariasi dari yang tidak ganas hingga ganas. Kekebalan didapat dari vaksinasi atau infeksi alam

Gejala penyakit

Terdapat 2 macam tipe serangan Marek yaitu tipe Klasik dan tipe akut. Marek tipe klasik angka kematiannya rendah, kerusakan hanya terbatas pada susunan saraf tepi menyebabkan kelumpuhan pada kai dan sayap. Kelumpuhan bisa terjadi pada salah satu kaki dan sayap atau keduanya. Kematian terjadi beberapa hari atau minggu setelah gejala tersebut muncul

Penularan penyakit

Masa inkubasi bervariasi antara 3-4 minggu untuk virus yang ganas dan beberapa bulan untuk virus yang kurang ganas. Kantung bulu yang mengandung virus menjadi sumber penularan yang utama. Penularan terjadi secara kontak langsung dan tidak langsung. Secara langsung terjadi jika epitel mengandung virus terisap atau termakan ayam sehat. Kontak tidak langsung terjadi jika epitel masuk kedalam makanan/minuman dan termakan ayam

Pengendalian Penyakit

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Marek. Ayam sakit tidak produktif untuk diperlihara. Pencegahan dengan memilih ayam dari breeder yang telah melakukan vaksinasi pada DOC.

PULLORUM

Penyakit Pullorum disebut juga berak kapur. Pullorum adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri. Kerugian akibat penyakit ini adalah penurunan produksi telur, penurunan produksi telur, kematian embrio dan gangguan pertumbuhan

Penyebab penyakit

Pullorum disebabkan oleh Salmonella pullorum yaitu bakteri Gram negatif, berbentuk batang dan tidak berspora

Gejala penyakit

Anak ayam dari telur yang tertular sering didapatkan mati pada hari ke-18 atau 19 masa inkubasi. Anak ayam yang berhasil menetas akan segera mati setelah menetas. Gejala klinis bervariasi tergantung umur ayam, rangkaian pengobatan dan jumlah bakeri yang masuk dalam tubuh. Pada umumnya kematian mulai meningkat sejak hari ke-4 setelah infeksi kemudian menurun pada hari ke-9. Anak ayam yang mati setelah menetas tidak menunjukkan gejala Pullorum. Pada anak ayam gejalanya:n gantuk, nafsu makan hilang, diare warna putih atau cokelat kehijauan. Terdapat kotoran putih seperti pasta yang menempel di sekitar lubang pantat. Pada ayam dewasa gejalanya sukar terlihat tetapi kadang tampak nafsu makan hilang, ayam lemah, produksi telur menurun, daya tetas menurun, jengger pucat dan mencret

Penularan penyakit

Pullorum adalah penyakit yang sangat menular. Masa inkubasi berkisar antara 1 minggu. Penularan terjadi secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal melalui telur yang dihasilkan oleh induk yang menderita Pullorum. Secara horizontal bisa terjadi secara langsung dan tidak langsung

Pengendalian Penyakit

Pullorum termasuk penyakit yang sulit disembuhkan pada suatu peternakan yang telah terserang. Untuk itu tindakan terbaik adalah dengan pencegahan. Pada pembibitan, setiap jangka waktu tertentu harus dilakukan ters terhadap Pullorum untuk mengetahui adanya pembawa penyakit. Ayam yang positif sebagai pembawa penyakit Pullorum harus dimusnahkan. Pengobatan tidak ada yang memberikan hasil memuaskan, tetapi pemberian antibiotik dapat menekan kematian akibat Pullorum. Pencegahan dengan melaksanakan sanitasi kandang dan lingkungan, peternakan dikelola dengan baik, populasi ayam dalam satu kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan melaksanakan sistem all in all out.

Peningkatan pelayanan rumah sakit Hewan UPT Veteriner

KOTA KUPANG- Rumah Sakit Hewan UPT Veteriner yang berada dibawah naungan Dinas Peternakan Provinsi NTT, pada tanggal 24 Juli 2020 mengadakan kegiatan Pemberian obat cacing dan Vitamin secara gratis kepada hewan kesayangan yang dibawa masyarakat ke Rumah Sakit Hewan di Oesapa Barat. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat tentang keberadaan Rumah Sakit Hewan yang sudah ada sejak tahun 2009

Kepala Seksi Pelayan Veteriner pada UPT Veteriner, Lutgardis E. M. Wisang, S.Pt menjelaskan bahwa dengan diadakannya Pelayanan Gratis seperti ini diharapkan dapat membuat masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya dapat mengetahui pelayanan-pelayanan yang disediakan guna mendukung kesehatan Hewan Kesayangan dan Ternak di Kota Kupang dan Sekitarnya

Laboratorium Pengujian dan Penyidikan Veteriner

Laboratorium Pengujian dan Penyidikan Veteriner sudah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak tahun 2013. Ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan berlaboratorium kami sudah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025:2017. Akreditasi ini menjamin validitas proses hingga hasil pengujian serta ketidakberpihakan dan kerahasiaan pelanggan. Laboratorium Pengujian dan Penyidikan Veteriner (PPV) berfungsi melakukan penyidikan penyakit melalui pemeriksaan sampel hewan (serum, feses, swab, kulit, organ, darah, PUD, bangkai, tanah, tulang dan tanduk) dan pemeriksaan produk asal hewan (daging, telur dan susu) serta hasil olahannya.

Laboratorium PPV telah memasuki periode ketiga masa Akreditasi yaitu periode pertama dari Tahun 2013-2017, periode kedua dari Tahun 2018-2022, dan periode ketiga dari Tahun 2023-2027. Ruang lingkup yang sudah di assesmen sesuai ISO/IEC 17025: 2017 ada 10 ruang lingkup yaitu metoda pemeriksaan RBT dan CFT untuk Brucellosis, ELISA untuk Hog Cholera, HA/HI untuk ND dan AI, Angka Lempeng Total untuk cemaran mikroba, metode culture/isolasi salmonella untuk cemaran Salmonella, cemaran Enterobacteriaceae, cemaran S. aureus dan pemeriksaan telur cacing untuk Helminthiasis.

Alur Pelayanan di Laboratorium PPV UPTD Veteriner
Tarif dan waktu uji Laboratorium Keswann
Tarif dan waktu uji Laboratorium Kesmavet