NEWCASTLE DISEASE
Newcastle Disease (ND) atau tetelo adalah penyakit infeksius menular yang sampai sekarang masih merupakan penyakit yang menimbulkan kematian yang tinggi pada ternak ayam, baik ras maupun kampung. Newcastle Disease pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1926 dan saat ini penyakit ini telah tersebar secara luas dibeberapa bagian dunia. Kerugian yang ditimbulkan penyakit ini adalah kematian yang tinggi, penurunan produksi dan kualitas telur serta pertumbuhan terhambat.
Penyebab penyakit
Newcastle Disease disebabkan oleh virus golongan Paramyxo. Virus ini mudah dibunuh dengan desinfektan sedangkan dikandang tanpa sinar matahari virus dapat ttahan berminggu-minggu. Masa inkubasi di Indonesia 2-4 hari. Infeksi virus yang tidak menyebabkan kematian akan menimbulkan kekebalan selama 6-12 bulan demikian juga kekebalan dari vaksinasi.
Gejala penyakit
Gejala penyakit yang timbul bermacam-macam seperti: batuk, ngorok, megap-megap, nafsu makan hilang, minum lebih banyak, berkumpul pada tempat yang hangat, satu sampai dua hari setelah gejala diatas akan muncul gangguan saraf seperti kaki lumpuh dan leher terpuntir, angka kematian sangat tinggi dan produksi telur turun mencapai 0% pada ayam petelur
Penularan penyakit
Penularan dapat secara langsung lewat kontak ayam sakit, melalui alat-alat yang terkontaminasi, melalui udara, binatang peliharaan dan hewan liar
Pengobatan dan pengendalian penyakit
Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ND. Untuk mengurangi kematian, dapat diberikan penerangan tambahan, perbaiki alas kandang, peternakan dikelola sehingga ayam merasa nyaman seperti jumlah ayam yang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan menerapkan sistem all in all out
INFECTIOUS BRONCHITIS
Infectious Bronchitis (IB) adalah penyakit yang sangat menular disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebabkan gangguan pernapasan ayam dan pada ayam petelur dapat mengakibatkan penurunan produksi dan kualitas telur. Pada ayam muda yang mampu sembuh dari penyakit ini pertumbuhannya menjadi terhambat
Penyebab penyakit
Infectious Bronchitis disebabkan oleh Corona virus dan mempunyai 8 serotipe. Kekebalan silang antar serotipe tidak mampu melindungi tubuh ayam terhadap infeksi sehingga harus menggunakan vaksin dari serotipe virus yang ada didaerah dimana akan dilakukan vaksinasi
Gejala penyakit
Penyakit menular dengan sangat cepat, dalam waktu 2-3 hari sebagian atau seluruh dalam satu kandang bisa menjadi sakit. Gangguan yang dapat dilihat antara lain: keluar lendir dari hidung, sesak napas, ada suara ngorok, nafsu makan dan minum menurun, pada kasus IB dengan komplikasi bakteri E. coli akan memperparah keadaan
Penularan penyakit
Masa inkubasi IB 18-36 jam dan merupakan penyakit paling menular diantara penyakit unggas lainnya. Penyakit menular melalui virus yang keluar bersama partikel lendir saluran napas dan terhirup oleh ayam sehat sedangkan secara tidak langsung lewat petugas kandang, peralatan kandang dan hewan lain yang terkontaminasi virus
Pengobatan dan pengendalian penyakit
Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit IB usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan vitamin untuk merangsang nafsu makan, memberikan pemanasan tambahan pada kandang, melakukan sanitasi kandang dan lingkungan secara teratur dan terutama melaksanakan vaksinasi IB sesuai jadwal
INFECTIOUS BURSAL DISEASE (IBD)
Infectious Bursal Disease atau disebut juga Gumboro adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus dan meninmbulkan gangguan pada organ tubuh pembentuk kekebalan terutama bursa fabricius sehingga ayam lebih mudah terserang penyakit. Saat ini Gumboro sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada ayam dewasa kerugian ekonomi yang tidak begitu berarti, tetapi pada anak ayam kerusakan bursa fabricius menyebabkan penghambatan dalam pembentukkan faktor imunitas tubuh sehingga anak ayam lebih rentan terserang penyakit
Penyebab penyakit
Gumboro disebabkan oleh virus golongan Reovirus, bersifat infektif dan mampu bertahan hidup lebih dari 3 bulan
Gejala penyakit
Gejala sering kronis tetapi kadang akut, gejala yang muncul seperti: hilangnya nafsu makan, inkoordinasi gerak, radang disekitar dubur, diare encer, gemetar. Penyakit sering menyerang ayam pedaging umur 3-6 minggu. Pada ayam petelur dering menyerang ayam umur kurang dari 12 minggu
Penularan penyakit
Pada umumnya Gumboro menular secara langsung dari feses atau bahan muntahan yang mengandung virus aktif juga penularan tidak langsung melalui makanan, minuman atau peralatan kandang yang tercemar
Pengendalian Penyakit
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Gumboro. Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengusahakan kondisi badan cepat membaik seperti memberikan vitamin minum dan memberikan penerangan tambahan di kandang. Vaksinasi secara teratur dan melakukan sanitasi kandang
LIMFOID LEUKOSIS
Limfoid leukosis atau visceral lymphomatosis adalah salah satu penyakit tumor yang termasuk dalam leukosis kompleks atau limfoid sarcoma. Penyakit ini merupakan penyakit infeksius/menular tetapi tingkat penularannya rendah. Seringkali terjadi sporadik terutama pada ayam umur 12-16 minggu sehingga jarang dijumpai pada broiler
Penyebab penyakit
Limfoid leukosis disebabkan oleh virus Retro yang bersifat menggertak pembentukkan tumor dalam tubuh ayam. Vitus menggertak pembentukkan antibodi yang dapat diturunkan pada anaknya sampai umur 4-7 minggu
Gejala penyakit
Masa inkubasi selama 4 bulan karena itu penyakit ini jarang ditemukan pada ayam umur dibawah 4 bulan. Gangguan yang muncul adalah: penurunan nafsu makan sehingga ayam menjadi kurus dan lemah, rongga perut membesar, pial dan jengger pucat sampai kebiruan
Penularan penyakit
Penularan terjadi secara horizontal dan vertikal. Secara vertikal adalah melalui telur sedangkan horizontal terjadi secara langsung dan tidak langsung. Virus dikeluarkan oleh ayam sakit melalui tinja dan air liur
Pengendalian penyakit
Pencegahan untuk penyakit ini adalah dengan membeli ayam galur Specific Pathogenic Free dan memeliharanya pada kandang serta lingkungan yang bebas virus
FOWL POX
Fowl pox atau penyakit cacar yang menyerang unggas khususnya ayam. Penyakit ini ditemukan sejalan dengan dimulainya usaha peternakan ayam. Terdapat dua bentuk cacar yaitu basah dan kering. Pada bentuk kering angka kesakitan dan kematian rendah (1-2%), tetapi pada bentuk basah angka kematian mencapai 5%
Penyebab penyakit
Penyakit disebabkan oleh virus Avipox dan masing-masing bangsa unggas disebabkan oleh strain virus yang berbeda, tetapi dapat membentuk kekebalan silang. Virus ini bersifat imunogenik sehingga kekebalan yang ditimbulkannya lama. Virus ini dapat tumbuh dan berkembang biak dalam sel-sel kulit dan sel selaput lendir. Pada keadaan kering misalnya dalam keropeng yang terlepas dapat tahan hidup selama 3-4 tahun
Gejala penyakit
Terdapat 2 bentuk gejala fowl pox yaitu bentuk kering yang ditandai dengan pembentukan bungkul-bungkul kecil berwarna keabu-abuan. Bungkul-bungkul ini kelihatan jelas pada kulit yang tidak berbulu. Bungkul lama kelamaan membesar, pecah dan membentuk keropeng. Pada bentuk basah akan ditemukan bungkul kecil berwarna putih didaerah mukosa saluran napas dan saluran pencernaan. Bungkul-bungkul tersebut menjadi besar dan warnanya menjadi kekuningan. Terbentuk masa seperti keju sehingga disebut bantuk difterik. Pembentukan bungkul pada saluran pernapasan akan menyebabkan sesak napas
Penularan penyakit
Masa inkubasi 6-14 hari. Penularan penyakit berlangsung 2-3 minggu. Penyakit menular secara kontak langsung dari ayam sakit ke ayam sehat. Virus masuk kedalam tubuh melalui kulit yang luka. Keropeng luka yang mengandung virus merupakan sumber penularan bagi ayam sehat, baik secara langsung maupun tidak langsung
Pengendalian Penyakit
Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan fowl pox terutama bentuk basah. Usaha yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan infeksi sekunder dengan pemberian antiseptik dan antibiotik.
Vaksinasi secara teratur, dianjurkan pada ayam umur 10 minggu, menjada sanitasi kandang dan lingkungan dan manajemen peternakan yang baik.
PENYAKIT MAREK
Penyakit Marek disebut juga Fowl disease dan merupakan penyakit yang sangat menular. Sering menyerang ayam umur antara 8-24 minggu tetapi dapat juga menyerang ayam yang lebih muda maupun lebih tua. Ayam yang telah sembuh dari penyakit bisa membawa penyakit bagi yang lain
Penyebab penyakit
Marek disebabkan oleh Herpes virus dan mempunyai virulensi yang berbeda-beda, bervariasi dari yang tidak ganas hingga ganas. Kekebalan didapat dari vaksinasi atau infeksi alam
Gejala penyakit
Terdapat 2 macam tipe serangan Marek yaitu tipe Klasik dan tipe akut. Marek tipe klasik angka kematiannya rendah, kerusakan hanya terbatas pada susunan saraf tepi menyebabkan kelumpuhan pada kai dan sayap. Kelumpuhan bisa terjadi pada salah satu kaki dan sayap atau keduanya. Kematian terjadi beberapa hari atau minggu setelah gejala tersebut muncul
Penularan penyakit
Masa inkubasi bervariasi antara 3-4 minggu untuk virus yang ganas dan beberapa bulan untuk virus yang kurang ganas. Kantung bulu yang mengandung virus menjadi sumber penularan yang utama. Penularan terjadi secara kontak langsung dan tidak langsung. Secara langsung terjadi jika epitel mengandung virus terisap atau termakan ayam sehat. Kontak tidak langsung terjadi jika epitel masuk kedalam makanan/minuman dan termakan ayam
Pengendalian Penyakit
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Marek. Ayam sakit tidak produktif untuk diperlihara. Pencegahan dengan memilih ayam dari breeder yang telah melakukan vaksinasi pada DOC.
PULLORUM
Penyakit Pullorum disebut juga berak kapur. Pullorum adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri. Kerugian akibat penyakit ini adalah penurunan produksi telur, penurunan produksi telur, kematian embrio dan gangguan pertumbuhan
Penyebab penyakit
Pullorum disebabkan oleh Salmonella pullorum yaitu bakteri Gram negatif, berbentuk batang dan tidak berspora
Gejala penyakit
Anak ayam dari telur yang tertular sering didapatkan mati pada hari ke-18 atau 19 masa inkubasi. Anak ayam yang berhasil menetas akan segera mati setelah menetas. Gejala klinis bervariasi tergantung umur ayam, rangkaian pengobatan dan jumlah bakeri yang masuk dalam tubuh. Pada umumnya kematian mulai meningkat sejak hari ke-4 setelah infeksi kemudian menurun pada hari ke-9. Anak ayam yang mati setelah menetas tidak menunjukkan gejala Pullorum. Pada anak ayam gejalanya:n gantuk, nafsu makan hilang, diare warna putih atau cokelat kehijauan. Terdapat kotoran putih seperti pasta yang menempel di sekitar lubang pantat. Pada ayam dewasa gejalanya sukar terlihat tetapi kadang tampak nafsu makan hilang, ayam lemah, produksi telur menurun, daya tetas menurun, jengger pucat dan mencret
Penularan penyakit
Pullorum adalah penyakit yang sangat menular. Masa inkubasi berkisar antara 1 minggu. Penularan terjadi secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal melalui telur yang dihasilkan oleh induk yang menderita Pullorum. Secara horizontal bisa terjadi secara langsung dan tidak langsung
Pengendalian Penyakit
Pullorum termasuk penyakit yang sulit disembuhkan pada suatu peternakan yang telah terserang. Untuk itu tindakan terbaik adalah dengan pencegahan. Pada pembibitan, setiap jangka waktu tertentu harus dilakukan ters terhadap Pullorum untuk mengetahui adanya pembawa penyakit. Ayam yang positif sebagai pembawa penyakit Pullorum harus dimusnahkan. Pengobatan tidak ada yang memberikan hasil memuaskan, tetapi pemberian antibiotik dapat menekan kematian akibat Pullorum. Pencegahan dengan melaksanakan sanitasi kandang dan lingkungan, peternakan dikelola dengan baik, populasi ayam dalam satu kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan melaksanakan sistem all in all out.